Tutup
ads 1280x400 pewarta network banner display
Kesehatan

Bisa Sebabkan Infeksi, Ini 4 Bahaya Kutu Babi Bagi Kesehatan

8
×

Bisa Sebabkan Infeksi, Ini 4 Bahaya Kutu Babi Bagi Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Kuta Babi
Sumber: PropertyGuru.com.my

KalimantanKini.com, Kesehatan – Kutu babi Haematopinus suis adalah kutu besar dengan ukuran 5 mm, berwarna cokelat kekuningan yang bergerak di antara bulu-bulu di kulit babi dan paling mudah terlihat pada babi putih.

Kutu babi merupakan serangga yang patut untuk diwaspadai.

Bahaya Kutu Babi

Kutu babi dapat membawa virus berbahaya untuk manusia, seperti virus Congo atau CCHF yang menyebabkan demam berdarah.

Selain itu, virus yang disebabkan oleh kutu babi juga dapat menyebabkan demam, sakit otot, sakit kepala, dan juga sakit mata.

1. Menyebabkan Demam Berdarah

Mengutip dari situs resmi WHO, virus demam berdarah yang disebabkan oleh kutu babi disebut, Crimean-Congo haemorrhagic fever (CCHF).

Wabah CCHF memiliki tingkat kematian yang mencapai hingga 40% di dengan wilayah endemik Afrika, Balkan, Timur Tengah dan beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Penyebaran virus ini sangat cepat, jika terjadi kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat mengobati penyakit ini.

2. Limfadenopati

Bahaya dari kutu babi yang perlu diwaspadai dari kutu babi berikutnya adalah limfadenopati.

Mengutip dari National Library of Medicine, limfadenopati adalah istilah yang mengacu pada pembengkakan kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang bertanggung jawab untuk menyaring cairan dari sistem limfatik.

Jika hal ini terjadi, penderitanya akan mengalami pembengkakan atau perdarahan pada mukosa internal, seperti mulut, tenggorokan dan juga kulit.

Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan bintik merah pada daerah-daerah tersebut.

3. Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal, juga menjadi salah satu bahaya yang perlu diwaspadai saat digigit oleh kutu babi.

Hal ini memang jarang terjadi, tetapi jika gejala yang ditimbulkan tidak langsung diobati oleh medis mungkin akan terjadi kerusakan ginjal.

Kondisi ini mungkin terjadi jika kurangnya aliran darah pada ginjal yang tidak disadari.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, antara lain sesak napas, bengkak pada wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, kulit pucat, dan berkurangnya nafsu makan.

Jika hal ini terjadi, setelah mengalami gigitan dari kutu babi, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

4. Mengakibatkan Infeksi

Gigitan kutu babi, juga bisa menyebabkan iritasi yang parah pada kulit.

Kamu akan merasa gatal secara terus menerus setelah digigit oleh serangga ini.

Selain itu, kamu juga akan mengalami inflamasi atau pembengkakan pada kulit, hingga kemerahan yang menyerupai sariawan di mulut.

Jika tidak langsung diatasi, kamu akan mengalami kegelisahan, penurunan tingkat konsentrasi, dan anemia.

Salah satu jurnal Iowa State University menjelaskan, bahwa kutu babi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan terhadap babi itu sendiri.

Asal Usul Kutu Babi

1. Tempat Tumbuh

Parasit ini hanya terjadi pada babi dan paling umum pada lipatan kulit leher atau di sekitar pangkal telinga, di dalam telinga, di bagian dalam kaki, dan di panggul.

Telur ini terletak di bulu dan muncul sebagai kerak kuning di daerah yang terinfeksi berat dan sangat jelas pada babi hitam.

2. Waktu Hidup

Telur menetas menjadi nimfa dalam kurun waktu 12-20 hari. Setelah dua tahap nimfa lebih lanjut, siklus hidup selesai dalam 29-33 hari.

Kutu hanya bisa hidup jauh dari inangnya selama 2-3 hari.

3. Dapat Menyebar dengan Cepat

Kutu babi, seperti kebanyakan kutu, bersifat spesifik pada inangnya.

Mereka biasanya menyebar di antara babi ketika babi berada dalam kontak dekat, seperti ketika mereka berada di kandang yang sama.

Serangga ini juga dapat menyebar ke babi yang dipindahkan ke tempat yang baru saja dikosongkan bekas hewan yang terkena.

Hewan terinfeksi yang bergabung ke kawanan bersih dari penyakit sering kali menularkan kutu ini.

4. Gemar dengan Kulit Tipis

Kutu yang hidup pada babi memiliki tempat tertentu yang disukai karena mereka lebih suka memakan daerah yang berkulit tipis.

Lokasi favorit dari serangga ini adalah leher, rahang, panggul, sisi dalam kaki dan telinga. Di telinga, mereka juga sering kali membuat tempat bersarang.

Sarang serupa juga sering ditemukan di perut, kadang-kadang di dalam lingkaran lesi Pityriasis rosea.

Lokasi di dalam telinga memberikan perlindungan kutu dari parasitisida karena sulit untuk membasahi permukaan bagian dalam secara menyeluruh. (AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!